Ibu Kost-ku Yang Gatel Minta Kepuasan

Ruang Slot - Ibu Kost-ku Yang Gatel Minta Kepuasan

Sudah hampir setahun David tinggal di tempat kost Bu Sumi. Bisa tinggal di tempat kost ini awalnya secara tidak sengaja ketemu Bu Sumi di pasar. Waktu itu Bu Sumi kecopetan, trus teriak dan kebetulan David yang ikut menolong menangkap copet dan mengembalikan dompet Bu Sumi.

Terus ngobrol sebentar, kebetulan David lagi cari tempat kost yang baru dan Bu Sumi mengatakan dia punya tempat kost atau bisa di bilang rumah bedengan yang dikontrakkan, yah jadi deh tinggal di kost-an Bu Sumi. Bu Sumi lumayan baik terhadap David, kelewat baik malah, karena sampai saat ini David sudah telat bayar kontrak rumah 3 bulan, dan Bu Sumi masih adem-adem aja.

Mungkin masih teringat pertolongan waktu itu. Tapi justru David yang gak enak, tapi mau gimana, lha emang duit lagi seret. akhirnya David lebih banyak menghindar untuk ketemu langsung dengan Bu Sumi. Sampai satu hari…… waktu itu masih sore jam 4. David masih tidur-tiduran dengan malasnya di kamarnya.

Tempat kost itu berupa kamar tidur dan kamar mandi di dalam. Terdengar pintu kamarnya di ketok… tok..tok..tok.. lalu suara Bu Sumi yang manggil,”David…David… ada di dalem gak?” Sontak David bangun, wah bisa berabe kalo nanyain duit sewa kamar nie, pikir David.

Dengan cepat meraih handuk, pura-pura lagi mandi aja ah, ntar juga Bu Sumi pergi sendiri. Setelah masuk kamar mandi kembali terdengar suara Bu Sumi,” David lagi tidur ya..?” dan dari kamar mandi David menyahut sedikit teriak,” Lagi mandi bu….”

Sesaat tidak ada sahutan, tapi kemudian suara Bu Sumi jadi dekat,”Y udah mandi aja dulu David, ibu tunggu di sini ya…” eh ternyata masuk ke kamar, David tadi gak mengunci pintu. “Busyet dah, terpaksa bener-bener harus mandi nie,”pikir David.

Sekitar lima belas menit David di kamar mandi, sengaja mandinya agak dilamain dengan maksud siapa tau Bu Sumi bosan trus gak jadi nunggu. Tapi rasanya percuma lama-lama toh Bu Sumi sepertinya masih menunggu. Akhirnya keluar juga David dari kamar mandi, dengan hanya handuk yang melilit di pinggang, tidak pakai celana dalem lagi, maklum tadi gak sempet ambil karena terburu-buru.

Bu Sumi tersenyum manis melihat David yang salah tingkah,”lama juga kamu mandi ya David…” Bu Sumi membuka pembicaraan..

“Pasti bersih banget mandinya ya…” gurau Bu Sumi sambil sejenak melirik dada bidang David.

“Ah ibu bisa aja… biasa aja kok bu.., oia ada apa ya bu..?” jawab David sekenanya saja sambil mengambil duduk di pinggiran tempat tidur.

Bu Sumi mendekat dan duduk di samping David, “Cuma mau ngingetin aja, uang sewa kamarmu dah telat 3 bulan lho… trus mau ngobrol-ngobrol aja sama kamu, kan dah lama gak ngobrol, kamu sie pergi mlulu…”ucap Bu Sumi. David jadi kikuk,”wahduh… kalo uang sewanya ntar aku bayar cicil boleh gak bu? Soalnya lagi seret nie…” jawab David dengan sedikit memohon.

Bu Sumi terlihat sedikit berpikir…”mmmm… boleh deh, tapi jangan lama-lama ya… emang uangmu di pakai untuk apa sie?” terlihat Bu Sumi sedikit menyelidik. “hmmm… pasti buat cewe mu ya…”dia terlihat kurang senang.

“Ah nggak juga kok bu….. saya emang lagi ada keperluan,” jawab David hati-hati melihat raut wajah Bu Sumi yang kurang senang.

“Huh…laki-laki sama aja, kalo lagi ada maunya, apa aja pasti di kasih pada perempuan yang lagi di dekatinya, hhhh… sama aja dengan suamiku….”keluh Bu Sumi dengan nada kesal.

Waduh nampaknya Bu Sumi lagi marahan nie sama suaminya, jangan-jangan amarahnya ditumpahkan pula sama David. Dengan cepat David menjawab,”tapi saya janji kok bu, akan saya lunasi kok…”

“hhhhh….”Bu Sumi menghela nafas,”Udahlah David, gak apa-apa kok, gak di bayar juga kalo buat kamu ga masalah… Ibu Cuma lagi kesel aja sama suamiku, dia cuma perhatiannya sama Sumi terus… Aku seperti gak dianggap lagi, mentang-mentang Bunga jauh lebih muda ya.”

Sedikit penjelasan bahwa Bu Sumi ini istri pertama dari pak Kades, sedangkan istri keduanya bu Sumi. Dan sekarang sepertinya pak Kades lebih sering tinggal di rumahnya yang satu lagi bersama bu Sumi dan Bu Sumi tampaknya udah mulai kesepian nih.

“Wah kalo masalah keluarga sih aku kurang paham bu…. “jawab David kikuk

“Gak apa-apa David, ibu hanya mau curhat aja sama kamu… boleh kan David?” suara Bu Sumi sendu. Agak lama terdiam, terdengar tarikan nafas Bu Sumi terasa berat, dan sedikit sesunggukan, waduh lama-lama bisa nangis nie, gawat dong pikir David.

“Uudah bu jangan terlalu dipikirkan, nanti juga pak Kades kembali lagi kok, kan ibu juga gak kalah cantiknya sama bu Sumi,”David bermaksud menghibur.

“Ah kamu David… emang ibu masih cantik menurutmu?” Bu Sumi menatap sendu ke arah David, terlihat dua butir air mata mengalir di pipinya. Uhh…. ingin rasanya David menghapus air mata itu, pak Kades emang keterlaluan masa wanita cantik nan elok seperti ini dianggurin sie, coba David bisa berbuat sesuatu… busyet… David memaki dalam hati… “kenapa otak gwa jadi kotor gini.”

Dengan sedikit gugup David menjawab,”mmm…eee…iya kok bu, ibu masih cantik, kalo masih gadis mungkin aku yang duluan tergoda.” Uupsss …. Maksud hati ingin menghibur, tapi kenapa kata-kata yang menggoda yang keluar dari mulut… gerutu David dalam hati. David jadi panik, jangan-jangan Bu Sumi marah dengan ucapan David.

Tapi ternyata David salah, karena Bu Sumi tersenyum, manis sekali dengan deretan gigi yang putih dan rapi,”ih David bisa aja menghibur…. Iya juga sie, kalo masih gadis bisa aja tergoda, pantes aja suamiku gak ngelirik aku lagi, bis nya dah tua sie…” rona wajah Bu Sumi berubah sedih lagi,”kalo menurutmu David, apa ibu emang gak menarik lagi…?” sambil berdiri dan memperhatikan tubuhnya kemudian menatap David minta penilaian.

Terang aja David makin kikuk,”wah aku mau ngomong apa ya bu…? Takutnya nanti di bilang lancang lho… tapi kalo mau jujur…. Ibu cantik banget, seperti masih 30an deh.”

Bu Sumi tampaknya senang dengan pujian itu,”hmmm.. kamu ada-ada aja saja… ibu udah 43 lho.. emang David liat dari mananya bisa bilang begitu?”

David jadi cengar cengir,” ….itu penilaian laki-laki lho bu, saya malu bilangin nya.”

Bu Sumi kembali duduk mendekat, sekarang malah sangat dekat hampir merapat ke David sambil berkata,” ah.. gak perlu malu…. Bilang aja…”

Nafas David terasa sesak, badan nya terasa panas dingin menghadapi tatapan Bu Sumi, matanya indah dengan bulu mata yang lentik, sesaat kemudian David mengalihkan pandangan ke arah tubuh Bu Sumi mencari alasan penilaian tadi, uups baru deh David memperhatikan bahwa Bu Sumi memakai baju terusan seperti daster tapi dengan lengan yang berupa tali dan diikat simpul di bahunya.

Hmmm .. kulit itu mulus kuning langsat dengan tali baju dan tali bra yang saling bertumpuk di bahu, pandangan David beralih ke bagian depan uupss… terlihat belahan dada yang hmmm… sepertinya buah dada itu lumayan besar. Sentuhan lembut tangan Bu Sumi di paha David yang masih dibungkus handuk cepat menyadarkan David. Dengan penuh selidik Bu Sumi bertanya,”lho… kok jadi bengong sie..? apa dong alasannya tadi bilang ibu masih 30an…”

David sedikit tergagap karena merasa ketahuan terlalu lama memandangi tubuh Bu Sumi,”mmm… eeemm.. ibu benar-benar masih cantik, kulitnya masih kencang… masih sangat menggoda…”

Tidak ada jawaban dari mulut Bu Sumi, hanya pandangan mata yang kini saling beradu, saling tatap untuk beberapa saat… dan seperti ada magnet yang kuat, wajah Bu Sumi makin mendekat, dengan bibir yang semakin merekah.

David pun seakan terbawa suasana, dan tanpa komando lagi, David menyambut bibir merah Bu Sumi, desahan nafas mulai terasa berat hhhh…hhhh…ciuman terus bertambah dahsyat, Bu Sumi menjulurkan lidahnya masuk menerobos ke mulut David, dan dibalas dengan lilitan lidah David sehingga lidah tersebut berpilin-pilin dan kemudian deru nafas semakin berat terasa.

Dengan naluri yang alami, tangan David merambat naik ke bahu Bu Sumi, dengan sekali tarik, terlepas tali pengikat baju di bahu tersebut dan dengan lembut David meraba bahu Bu Sumi sampai ke lehernya…. Kemudian turun ke arah dada, dengan remasan lembut David meremas payudara yang masih terbungkus bra itu.

“hhhhh…hhhh” nafas Bu Sumi mulai terasa menggebu, nampaknya gairah birahinya mulai memuncak. Jemari lentik Bu Sumi tak ketinggalan meraba dan mengelus lembut dada David… melingkari pinggang David, mencari lipatan handuk, hendak membukanya…

Uuppss aduhh…. David tersentak dan sadar….,”duhhh…hhh… maaf bu… maaf bu… saya terbawa suasana….” David tertunduk tak berani menatap Bu Sumi sambil merapikan kembali handuknya, baru kemudian dengan sedikit takut melihat ke arah Bu Sumi.

Terlihat Bu Sumi pun agak tersentak, tapi tidak berusaha merapikan pakaiannya, sehingga tubuh bagian atas yang hanya tertutup bra itu dibiarkan terbuka. Pemandangan yang menakjubkan. “napa David… kita sudah memulainya… dan kamu sudah membangkitkan kembali gairah ibu… kamu harus menyelesaikannya David…” tatapan Bu Sumi terlihat semakin sendu…

“mmm… ibu gak marah..? gimana nanti kalo ada yang lihat bu… bisa gawat dong… pak Kades juga bisa marah besar bu…” jawab David.

Tanpa menjawab Bu Sumi bangkit berdiri, namun karena tidak merapikan pakaiannya, otomatis baju terusan yang dipakai jadi melorot jatuh ke lantai. David terpana melihat tubuh indah itu, sedikit berlemak di perut dan bokongnya namun itu malah menambah seksi lekuk tubuh Bu Sumi. Kemudian dengan tenang Bu Sumi melangkah ke arah pintu kamar dan menguncinya.

Saat berjalan membelakangi David itu nampak gerakan bokong Bu Sumi naik turun, dan perasaan David semakin tegang dengan nafsu yang semakin tak tertahankan, demikian juga saat Bu Sumi berbalik dan melangkah kembali menuju tempat tidur, David tidak melepaskan sedikit pun gerakan Bu Sumi. Sampai Bu Sumi berdiri dekat di depan David dan berkata,”kamarnya udah di kunci David, dan gak ada yang akan mengganggu….”

David tidak langsung menjawab, menghidupkan tape dengan suara yang agak besar, setidaknya untuk menyamarkan suara yang ada di ruangan. Bu Sumi kembali duduk di pinggiran tempat tidur, dan membuka bra yang digunakannya. David mendekat dan duduk di samping Bu Sumi… hmmm… nampak payudara itu masih montok dan kenyal, ingin David langsung melahap dengan mulut dan menjilatnya.

Bu Sumi yang memulai gerakan dengan melingkarkan lengannya ke leher David, menarik wajah dan langsung melumat bibir David dengan nafsu yang membara. David membalas dengan tidak kalah sengit, sambil meladeni serangan bibir dan lidah Bu Sumi, tangan David meremas payudara montok milik Bu Sumi. Desahan nafas menderu di seputar ruangan, diselingi alunan musik menambah gairah.

Setelah beberapa saat, Bu Sumi mendorong lembut badan David, menyudahi pertempuran mulut dan lidah, dengan nafas yang memburu. David mendorong lembut tubuh Bu Sumi, berbaring terlentang dengan kaki tetap menjuntai di pinggiran tempat tidur. Dada yang penuh dengan gunung kembar itu seakan menantang dengan puting yang telah tegang.

Tanpa menunggu lagi David melaksanakan tugasnya menjelajahi gunung kembar itu mulai dari lembah antara, melingkari dan menuju puncak puting. Dengan gemas David menyedot dan memainkan puting susu itu sambil tangan meremas payudara kembarannya.

“HHHH…. AHHH….MMMH….”suara Bu Sumi mulai kencang terdengar, desahan-desahan nikmat yang semakin menggairahkan. David melanjutkan penjelajahan dengan menyusuri lembah payudara menuju perut dan sebentar memainkan lidah pada udel Bu Sumi yang menggelinjang kegelian.

David menghentikan penjelajahan lidah, kemudian dengan cekatan menarik celana dalam Bu Sumi, melepaskan dan membuang ke lantai. Dengan spontan Bu Sumi mengangkat kaki ke atas tempat tidur dan memuka lebar pahanya, terlihat gundukan vagina dengan rambut-rambut yang tertata rapi. 

David mulai kembali aksi dengan menjilati menyusuri paha Bu Sumi yang halus mulus, terus mendekat ke selangkangan menemui bibir vagina yang mulai mengeluarkan cairan senggama. Tanpa menunggu lama, David menyapu cairan senggama itu dengan lidahnya dan meneruskan penjelajahan lidah sepanjang bibir vagina Bu Sumi dan sesekali menggetarkan lidah pada klitorisnya yang membuat Bu Sumi mengerang kenikmatan,

”AHHHH…. MMMMH… HHH… David….UHH…”desahan birahi yang memuncak dari Bu Sumi membuat David semakin bersemangat dan sesekali lidah di julurkan mencoba masuk ke liang senggama yang menanti pemenuhan itu.

Setelah beberapa menit David mengeksplorasi liang kewanitaan itu, nampaknya Bu Sumi tidak sabar lagi menuntut pemenuhan hasrat birahinya,”David…. Ayo sayang… masukkin David… hhhh…mmmmh.” Suara Bu Sumi ditingkahi desahan-desahan yang semakin kencang.

Dengan tenang David menyudahi penjelajahan lidah dan bersiap bertempur yang sesungguhnya. Dengan sekali tarik lepaslah handuk yang melilit di pinggang dan bebas mengacung penis dengan bagian kepala yang merah mengkilap. Bu Sumi semakin membuka lebar pahanya, besiap menanti pemenuhan terhadap liang wanitanya. 

David naik ke tempat tidur dan langsung mengarahkan batang penis ke arah vagina Bu Sumi yang dengan sigap lansung meraih dan meremas batang kemaluan David dan membantu mengarahkannya tepat ke liang vaginanya.

Dengan sekali dorongan penis David amblas sampai setengahnya. David menahan gerakan sebentar menikmati prosesi masuknya penis yang disambut desahan Bu Sumi,” AHHH….TERUSKAN David….AHHH.” kemudian dengan meresapi masuknya penis sampai sedalam-dalamnya. Setelah dorongan pertama dan batang zakar yang masuk seluruhnya barulah David memompa menaik turunkan pantat dengan irama beraturan seakan mengikuti irama musik yang terasa semakin menggebu dan hot.

David bertumpu pada kedua siku lengan sedangkan Bu Sumi mencengkam punggung David, meresapi dorongan dan tarikan penis yang bergerak nikmat di liang senggamanya. Suara desahan bercampur aduk dengan alunan musik dan peluh mulai bercucuran di sekujur tubuh,”AH..AH..AH..MMH…MHH…HHHH.” tak hentinya desahan meluncur dari bibir David dan Bu Sumi.

Sesaat David menghentikan gerakan untuk mencoba mengambil nafas segar, Bu Sumi memeluk David dan menggulingkan badan tanpa melepas penis yang tetap berada di liang vaginanya. Dengan posisi di atas dan setengah berjongkok, Bu Sumi memompa dan menaikturunkan pantatnya dengan badan bertumpu pada lengan.

Sesekali Bu Sumi memutar pantatnya dan kemudian memasukkan batang zakar David lebih dalam. David tak diam saja, tangan meremas kedua payudara yang menggantung bebas dan menarik-narik puting susu Bu Sumi. Suasana makin membara dengan peluh yang bercucuran, sampai saat Bu Sumi seperti tak sanggup melanjutkan pompaan karena birahi yang hendak mencapai puncak pemenuhan.

Dengan sigap David membalikkan posisi, Bu Sumi kembali berada di bawah, dengan mempercepat tempo dorongan David meneruskan pertempuran. “David…AHH..AH..AH..UH…TERUS David…. AHHH…AHH IBU SAMPAI…David….

AHHHHHHHHH… MMMMMHHH.” Setelah teriakan tertahan Bu Sumi mengatup bibirnya menikmati orgasme yang didapat, tubuhnya sedikit bergetar. David merasa vagina yang mengalami orgasme itu berkedut-kedut seperti menyedot zakarnya.

David menikmatinya dengan memutar –mutar pantatnya dan memasukkan lebih dalam lagi batang zakarnya, dan terasa ada dorongan kuat menyelimuti batang zakarnya, semakin besar dan sesaat David kembali mendorong batangnya dengan cepat dan saat terakhir menarik keluar batanga zakarnya dan melepaskan air maninya di atas perut Bu Sumi.

Bu sumi dengan cepat meraih penis David dan mengocoknya sampai air mani itu berhenti muncrat, dengan lembut Bu Sumi mengusap penis yang mulai turun ketegangannya. David membaringkan tubuhnya disamping Bu Sumi. Terdiam untuk beberapa saat.

Bu Sumi bangkit duduk meraih kain di pinggiran tempat tidur dan menyeka sisa air mani di perutnya. Kemudian dengan manja membaringkan tubuhnya diatas David. “makasih ya sayang… ini rahasia kita berdua… I love u David,” bisik mesra Bu Sumi di telinga David.

“mmm…baik bu…”belum sempat David menyelesaikan ucapannya, jari telunjuk Bu Sumi menempel di bibirnya, “kalo lagi berdua gini jangan pangil ibu dong…”ucap Bu Sumi manja.

“iya sayang….” Balas David, senyum manis merekah di bibir seksi Bu Sumi.

Setelah itu dengan cepat David dan Bu Sumi merapikan pakaian, dan sebelum meninggalkan David, Bu Sumi berbisik mesra,”sayang… tar malem suamiku gak ada di rumah….. aku tunggu di kamar ya… berapa ronde pun dilakoni buat David sayang.” Sambil berpelukan mesra, David menyanggupi ajakan Bu Sumi.

Ruang Slot - Yuk Di Coba Bergabung Bersama Situs Ruang Slot , Agen Togel , Slot Game , Live Casino Dan Bola Terpercaya , Dengan Pendaftaran Gratis , Hanya Dengan Minimal Deposit 10.000 sudah Bisa Bermain Semua Permainan Yang ada Pada Situs Ruang Slot.

Ruang Slot Juga Tidak Lupa Memberikan Bonus Bonus Menarik yang tidak Tanggung tanggung untuk Member Setianya :
* Deposit Pulsa Tanpa Potongan Min 50rb
* Bonus New Member 50% Slot Games , Live Casino , Tembak Ikan , Sportbook
* Bonus Deposit All Games 20%
* Bonus CASHBACK Mingguan 20%
* Bonus Turn Over Bulanan 0.8%
* Bonus Refferal Seumur Hidup 2% + Extra Bonus Bulanan

Register ID:
✔ Whatsapp : +62 821 8622 3082
✔ Line : @RUANGSLOT
✔ Telegram : 082186223082
✔ Link Group : Ruang Slot
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Kisah Sepupuku Sedang Ngentot Dengan Pacarnya

  Ruang Slot  -   Kisah Sepupuku Sedang Ngentot Dengan Pacarnya Pada pagi yang indah dan cerah itu, aku sedang lewat depan kamar Anggun adik...

Label

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.